Pesantren Kilat

Pengertian pesantren kilat di kalangan sekolah.

WORSHOP SAGUSABLOG LANJUTAN

Workshop online SAGUSABLOG Lanjutan Satu Guru Satu Blog media pembelajaran berbasis Blog

IGI

IKATAN GURU INDONESIA

Senin, 06 Oktober 2025

Indahnya Menghargai Perbedaan Pendapat Materi Bab 3 kelas 6 SD/MI

Presentasi: Indahnya Menghargai Perbedaan Pendapat

Indahnya Menghargai

Perbedaan Pendapat

Materi PAI & Budi Pekerti Kelas 6

Oleh: Amiruddin Mujib, S.Pd.I

Pernahkah Kamu...

...punya ide yang bagus, tapi ternyata ide temanmu berbeda? Kira-kira apa yang kamu lakukan?

Yuk, Simak Cerita Ini!

Ide OZAN 💡

"Uang kas kita pakai untuk menghias kelas yuk! Biar kelas kita jadi juara kebersihan dan makin nyaman buat belajar!"

Ide ABIM 💖

"Ide bagus! Tapi, teman kita si FADEL lagi sakit. Gimana kalau uang kasnya kita pakai untuk membantu dia dulu?"

Wah, dua-duanya baik ya! Lalu mana yang harus dipilih?

🧠

Apa itu Pendapat LOGIS?

Artinya, pendapatmu haru masuk akal dan punya alasan yang kuat dan tepat.

Bukan hanya karena "pokoknya aku mau ini! / pokoknya aku mau itu!".

🤝

Sikap TASAMUH (Toleransi)

Artinya, kita harus saling menghargai meski punya pendapat yang berbeda.

  • Dengarkan pendapat teman sampai selesai.
  • Jangan memotong pembicaraan orang lain.
  • Sampaikan "tidak setuju" Mu dengan sopan kepada orang lain.

Jadi, Apa Solusinya?

Kita lakukan MUSYAWARAH untuk mencari jalan tengah terbaik!

inilah Hasil Musyawarah OZAN & MARSYA:

"Sebagian uang kas dipakai untuk membeli hiasan kelas yang sederhana namun elegan, dan sebagian lagi disumbangkan untuk FADEL. Nahhh Semua senang deh dengarnya!"

Pesan Penting Hari Ini

"Berani Berpendapat itu Hebat,

Bijak Menghargai itu Jauh Lebih Hebat!"

Berbeda pendapat itu bukan masalah, tapi kesempatan untuk belajar bersama!

Terima Kasih!

Sampai jumpa di pelajaran selanjutnya!

😊👍
Slide 1 / 8

Senin, 29 September 2025

Modul Ajar Pai : Indahnya Menghargai Perbedaan Pendapat kelas 6 SD/MI

Modul Ajar Interaktif: Menghargai Perbedaan Pendapat

Modul Ajar Interaktif

PAI & Budi Pekerti Kelas 6: Indahnya Menghargai Perbedaan Pendapat

Disusun oleh: Amiruddin Mujib, S.Pd.I | SDN Menteng Atas 11 Jakarta

Selamat Datang di Modul Ajar Interaktif

Aplikasi ini dirancang untuk membantu Anda menavigasi setiap komponen Rencana Pembelajaran dengan mudah. Gunakan tab di atas untuk beralih antara ringkasan umum, materi ajar, langkah-langkah kegiatan, hingga sistem penilaian. Setiap bagian disajikan secara interaktif untuk mempermudah pemahaman dan implementasi di kelas.

Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya berpendapat yang logis dalam interaksi sosial dengan benar.
  2. Peserta didik mampu memperagakan cara penyampaian pendapat yang logis dan santun melalui simulasi atau diskusi kelompok dengan percaya diri.
  3. Peserta didik mampu menumbuhkan sikap menerima dan menghargai perbedaan pendapat dalam kehidupan sehari-hari sebagai cerminan akhlak mulia.

Profil Pelajar Pancasila

  • Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME
  • Berkebinekaan Global
  • Bergotong Royong
  • Bernalar Kritis

Model Pembelajaran

Model: Problem Based Learning (PBL)

Pendekatan: Pembelajaran Berdiferensiasi & Deep Learning

Metode: Diskusi, presentasi, studi kasus

Pemahaman Bermakna

Menyampaikan pendapat secara logis dan menghargai perbedaan adalah kunci membangun komunikasi sehat, menciptakan kerukunan, dan wujud akhlak terpuji.

Materi dan Media Pembelajaran

Bagian ini berisi rangkuman materi ajar yang menjadi landasan konseptual, pertanyaan pemantik untuk merangsang diskusi, serta daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kelancaran proses pembelajaran.

Materi Ajar: Pentingnya Pendapat Logis & Menghargai Perbedaan

Dalam ajaran Islam, akal pikiran memiliki kedudukan yang sangat mulia. Menggunakan akal untuk berpikir secara lurus dan benar (logis) adalah perintah. Pendapat yang logis adalah pendapat yang didasarkan pada alasan yang kuat, fakta yang jelas, atau dalil yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekadar berdasarkan emosi atau prasangka. Ketika kita berpendapat secara logis, orang lain akan lebih mudah memahami dan mempertimbangkan pandangan kita. Hal ini sejalan dengan prinsip tabayyun (klarifikasi) yang diajarkan dalam Al-Qur'an.

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan merupakan rahmat dari Allah SWT (sunnatullah). Bahkan di kalangan para sahabat Nabi Muhammad SAW, perbedaan sering terjadi, namun mereka tetap saling menghormati. Sikap menghargai perbedaan pendapat disebut juga tasamuh atau toleransi. Ini berarti kita siap mendengarkan pandangan orang lain dengan pikiran terbuka, tidak memotong pembicaraan, tidak mencela, dan tidak memaksakan kehendak. Menghargai bukan berarti harus selalu setuju, tetapi mengakui hak orang lain untuk memiliki pandangan yang berbeda.

Menggabungkan kemampuan berpendapat secara logis dengan sikap menghargai perbedaan adalah cerminan akhlakul karimah (akhlak yang mulia). Seorang muslim yang baik tidak hanya cerdas dalam berpikir, tetapi juga bijaksana dalam bersikap. Dengan begitu, setiap diskusi atau musyawarah tidak akan berakhir dengan perpecahan, melainkan menghasilkan solusi terbaik atau setidaknya pemahaman yang lebih dalam antar sesama. Sikap ini akan menciptakan lingkungan yang damai dan rukun.

Pertanyaan Pemantik

  • Mengapa dua orang yang melihat hal yang sama bisa memiliki pendapat yang berbeda?
  • Apa yang akan terjadi jika semua orang memaksakan pendapatnya?
  • Bagaimana cara menyampaikan "tidak setuju" tanpa menyinggung perasaan teman?

Sarana dan Prasarana

  • Video/gambar pemicu diskusi
  • Papan tulis/Flip chart & Spidol
  • Laptop & Proyektor LCD
  • Buku Teks, Al-Qur'an
  • Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Langkah-Langkah Pembelajaran

Alur kegiatan pembelajaran disajikan secara visual untuk memudahkan pemahaman. Interaksi utama berpusat pada model Problem Based Learning (PBL) yang terbagi dalam 5 fase, dengan alokasi waktu yang jelas untuk memastikan semua tujuan tercapai dalam 90 menit.

Pendahuluan (15 Menit)

Apersepsi, motivasi dengan video/gambar dilema, dan penyampaian tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (PBL) (60 Menit)

Fase 1: Orientasi pada Masalah

Guru menyajikan studi kasus tentang penggunaan uang kas kelas.

Fase 2: Mengorganisasikan Peserta Didik

Siswa dibagi menjadi kelompok heterogen (4-5 orang).

Fase 3: Membimbing Penyelidikan

Diskusi kelompok dengan diferensiasi proses (verbal, visual, kinestetik).

Fase 4: Mengembangkan & Menyajikan Hasil

Presentasi kelompok dengan diferensiasi produk (juru bicara, mind map, role-playing).

Fase 5: Menganalisis & Mengevaluasi

Diskusi antar kelompok, penguatan dan klarifikasi dari guru.

Penutup (15 Menit)

Kesimpulan, refleksi bersama, umpan balik, doa, dan salam.

Alokasi Waktu (90 Menit)

Visualisasi ini menunjukkan bahwa Kegiatan Inti menjadi fokus utama pembelajaran, sesuai dengan prinsip PBL.

Asesmen dan Refleksi

Bagian ini menyediakan alat evaluasi yang terstruktur. Jelajahi rubrik penilaian formatif secara interaktif untuk memahami setiap kriteria, serta gunakan pertanyaan refleksi untuk mengukur pemahaman siswa dan efektivitas pengajaran.

Rubrik Penilaian Interaktif

Refleksi

Untuk Peserta Didik:

  • Apa hal baru yang aku pelajari hari ini tentang cara berpendapat?
  • Bagian mana dari kegiatan diskusi tadi yang paling menantang bagiku?
  • Bagaimana caraku menerapkan sikap menghargai pendapat teman dalam kehidupan sehari-hari?

Untuk Pendidik:

  • Apakah model PBL dan diferensiasi berjalan efektif?
  • Apakah semua siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok?
  • Kesulitan apa yang dialami siswa dan bagaimana saya bisa membantu mereka?

Jumat, 19 September 2025

Sedekah Minyak Jelantah, Langkah Nyata SDN Menteng Atas 11 Jaga Lingkungan Sekolah

Setiap hari Jumat, SDN Menteng Atas 11 menggelar program sedekah minyak jelantah. Sebuah inisiatif pendidikan lingkungan yang mengubah limbah jadi berkah.



Mengubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Kebaikan

Pemandangan unik dan inspiratif di SDN Menteng Atas 11. Para siswa tidak hanya membawa buku dan bekal, tetapi juga botol-botol berisi minyak jelantah dari rumah. Gerakan sedekah minyak jelantah ini adalah inisiatif nyata sekolah dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.

Dwi Parnawati, "Program sedekah minyak jelantah ini adalah wujud nyata dari komitmen kami di SDN Menteng Atas 11 untuk mendidik karakter anak-anak, bukan hanya dalam pelajaran akademis, tapi juga dalam kepedulian terhadap lingkungan. Kami percaya, dari tangan-tangan mungil mereka yang membawa satu botol minyak jelantah setiap hari Jumat, akan lahir kesadaran besar tentang bagaimana kita seharusnya memperlakukan alam.” ungkapnya

 


Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah yang sering kali dibuang sembarangan dan mencemari saluran air serta tanah. Minyak jelantah yang terkumpul kemudian dikelola oleh pihak ketiga untuk diolah kembali menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti bahan bakar biodiesel atau sabun ramah lingkungan.

Budi Harto mengakatakan, “Ini membuktikan bahwa pendidikan karakter itu tidak selalu harus melalui teori, tetapi bisa melalui aksi nyata yang sederhana dan bermakna. Kami bangga melihat semangat para siswa yang ingin berpartisipasi dan menjadi bagian dari perubahan positif”.

 

Lebih dari sekadar mengumpulkan sampah, program ini adalah wujud dari pendidikan lingkungan yang berbasis aksi. Para guru menjelaskan dampak negatif dari limbah minyak, dan bagaimana setiap botol yang disumbangkan dapat membantu menjaga bumi. Kegiatan ini secara langsung mengedukasi siswa tentang daur ulang dan pentingnya kelestarian alam.

"Kepada Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Selatan, agar selalu memberikan pendampingan dan support dalam Program Sekolah Tersenyum, untuk men-support penuh dan mengimbau sekolah-sekolah di Jakarta Selatan untuk bisa mengimplementasi program ini,"terangnya.



Inisiatif ini telah mendapatkan respons positif, tidak hanya dari siswa tetapi juga dari para orang tua. Mereka melihat bagaimana anak-anak mereka menjadi agen perubahan kecil yang peduli terhadap lingkungan. SDN Menteng Atas 11 menjadi contoh bagaimana sekolah ramah lingkungan dapat menciptakan dampak besar dari hal-hal yang sederhana.

  • sedekah minyak jelantah
  • SDN Menteng Atas 11
  • sekolah ramah lingkungan
  • program lingkungan sekolah
  • cara mengolah minyak jelantah
  • daur ulang limbah
  • manfaat sedekah
  • edukasi lingkungan anak
  • kegiatan positif sekolah
  • biodiesel dari minyak jelantah
  • menjaga kebersihan lingkungan
  • peduli lingkungan

Kamis, 11 September 2025

Sejuta Asa untuk Yatim

Kisah Penyejuk Hati



Sejuta Asa untuk Yatim

Saat hari Raya Idul Fitri tiba, semua penduduk Madinah bergembira ria. Anak-anak bersuka cita, bermain, dan tertawa riang. Mereka mengenakan pakaian baru, menikmati makanan yang lezat, dan menerima aneka hadiah dari orang tua meraka.

Namun, tidak demikian dengan sorang anak kecil yang berada di sudut jalan. Dia berpakaian lusuh dengan raut muka yang acak-acakan dan nampak sedih.

Rasulullah segera menghampiri anak tersebut. Dengan penuh kasih sayang Rasul bertanya, "Mengapa kamu menangis? Bukankah ini hari raya?"

Dengan menahan tangis, anak itu menjawab, "Ya betul, ini hari raya. Tapi Aku ingat ayahku yang telah tiada. Dia meninggal saat berjuang bersama Rasulullah. Sekarang aku yatim. Tentu aku sangat bersedih."
"Hapuslah air matamu, nak. Apakah kamu mau aku menjadi ayahmu? Fatimah menjadi kakakmu, dan Aisyah menjadi ibumu?"

Anak itu baru menyadari bahwa yang ada di hadapannya adalah Rasullullah. Ia sangat bergembira dan menggandeng Rasulullah dengan bahagia.

Sumber: M. Khalilurahman Al Mafhan, Dahsyatnya Doa Anak Yatim, Jakarta, Wahyu Media, 2009

baca juga : Menjaga kebersihan lingkungan yuk kita bermain Kuis PAI Ceria


Kegiatan Jumat Berkah dan Berbagi dengan Sesama di SDN Menteng Atas 11

Jumat Berkah dan Berbagi

SDN Menteng Atas 11 melaksanakan kegiatan Jumat Berkah dan Berbagi

sc: jumat berkah dan berbagi

Setiap pagi Jumat, keadaan sekolah di SDN Menteng Atas 11 menjadi lebih akrab dan penuh dengan suasana kebersamaan. Kegiatan Jumat Berkah dan Berbagi telah menjadi tradisi yang mendukung siswa dalam meningkatkan pembelajaran serta mengembangkan karakter yang kokoh untuk masa depan. Program ini mengilustrasikan metode-metode sederhana namun signifikan untuk melaksanakan pendidikan holistik.

Aktivitas semacam ini semakin krusial dalam dunia pendidikan masa kini, karena dapat mengintegrasikan nilai-nilai moral dan sosial ke dalam kurikulum resmi. SDN Menteng Atas 11 memahami bahwa pendidikan tidak hanya berkaitan dengan perolehan pengetahuan, melainkan juga berfokus pada penciptaan individu yang baik dan memiliki kepedulian terhadap sesama. 


Kita dapat melihat bagaimana kegiatan seperti ini memperkuat ikatan sekolah. Ketika siswa, guru, dan mungkin orang tua bergabung dalam satu kegiatan, terbentuk hubungan yang melampaui batas akademik formal. Rasa memiliki dan kebersamaan, yang sangat penting untuk pembentukan karakter, dibangun melalui hubungan ini.

konsep berkah dan berbagi

Konsep "berkah" dalam aktivitas Jumat Berkah dan Berbagi memiliki artiyang lebih mendalam. Berkah tidak sekadar diartikan sebagai memiliki kekayaan yang melimpah, melainkan lebih pada memiliki nilai-nilai positif yang dapat dibagikan kepada orang lain. Melalui inisiatif ini, anak-anak diajarkan bahwa kebahagiaan sesungguhnya berasal dari memberi, bukan hanya sekedar menerima. Program ini disusun dengan pemahaman bahwa anak belajarlebih baik melalui pengalaman langsung. Ketika mereka ikut serta dalam kegiatan berbagi, mereka tidak hanya memahami konsep empati di tingkat teori, tetapi juga merasakan dampak positif dari tindakan mereka terhadap orang lain.


Rabu, 10 September 2025

Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

Yuk, kita bahas kenapa menjaga kebersihan lingkungan itu super penting banget!

Di video ini, aku akan sharing tips-tips praktis yang bisa kamu lakukan sehari-hari untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat.✨


Menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Lingkungan yang bersih tidak hanya menciptakan kondisi hidup yang sehat dan nyaman, tetapi juga membantu mencegah berbagai penyakit dan menjaga keseimbangan ekosistem. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui tindakan-tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.

Ingat guys, perubahan kecil dari kita bisa memberikan dampak besar untuk bumi! Mari kita mulai dari diri sendiri dan jadilah agent of change di lingkungan kita! 💚 Jangan lupa LIKE, SUBSCRIBE, dan nyalakan LONCENG notifikasi biar gak ketinggalan konten-konten inspiratif lainnya! Share juga ke teman-teman kalian ya! Comment di bawah, apa langkah pertama yang akan kamu lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan? Let's discuss! 👇

baca juga kisah anak yatim yang diangkat menjadi anak oleh rasulullah

Minggu, 13 Juli 2025

Selasa, 20 Agustus 2024

Merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia

Merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia: Menggali Makna dan Kreativitas

Setiap tahun, tanggal 17 Agustus menjadi momen yang sangat spesial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada hari ini, kita merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, yang pada tahun 2024 ini akan memasuki usia ke-79. Merayakan HUT kemerdekaan bukan hanya sekadar upacara bendera atau pesta rakyat, tetapi juga momen refleksi, kebersamaan, dan cinta tanah air. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia dengan semangat nasionalisme dan kreativitas.

1. Menggelar Upacara Bendera

Salah satu tradisi yang tak terlupakan adalah upacara bendera. Di sekolah, kantor, atau lingkup masyarakat, menyelenggarakan upacara bendera dapat menjadi cara yang tepat untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan. Upacara ini juga memberikan kesempatan untuk mengajak generasi muda memahami pentingnya nilai-nilai patriotisme.

2. Lomba dan Kegiatan Kreatif

Pesta rakyat dengan berbagai lomba tradisional seperti panjat pinang, balap karung, dan makan kerupuk menjadi ikon perayaan kemerdekaan. Tuan rumah dapat mengajak peserta dari berbagai usia sehingga suasana menjadi lebih hidup. Tidak hanya itu, lomba-lomba seperti menggambar, menulis puisi tentang Indonesia, atau lomba cerdas cermat tentang sejarah Indonesia dapat menambah pengetahuan sekaligus mengasah kreativitas.

3. Menyiapkan Makanan Spesial

Makanan merupakan salah satu cara yang menyatukan masyarakat. Merayakan HUT kemerdekaan dapat dilakukan dengan memasak atau menyajikan makanan khas Indonesia. Kegiatan memasak bersama keluarga atau komunitas dapat meningkatkan kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial. Beberapa hidangan tradisional seperti nasi tumpeng, rendang, atau sate ayam bisa menjadi pilihan yang menarik.

4. Menghias Lingkungan

Agar suasana perayaan lebih meriah, menghias lingkungan sekitar dengan bendera merah putih, umbul-umbul, dan berbagai aksesori bertema kemerdekaan sangat disarankan. Kegiatan ini bisa melibatkan seluruh anggota keluarga atau tetangga. Selain menciptakan suasana yang meriah, ini juga mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menyambut hari bersejarah.

5. Berpartisipasi dalam Kegiatan Sosial

Setiap perayaan HUT kemerdekaan juga menjadi momen untuk memberi, dan berbagi kepada sesama. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan sosial, seperti bakti sosial, penggalangan dana untuk anak-anak yang kurang mampu, atau pembersihan lingkungan. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.

6. Memanfaatkan Media Sosial

Di era digital, merayakan HUT kemerdekaan juga bisa dilakukan melalui media sosial. Mengunggah konten-konten positif, seperti video atau foto yang menggambarkan kecintaan terhadap Indonesia, bisa menjadi cara menarik untuk merayakan. Anda bisa membuat tantangan hashtag dengan tema ‘Kreativitas Merah Putih’ untuk mengajak teman-teman berpartisipasi.

7. Mengingat Sejarah dan Mempelajari Nilai Kemerdekaan

Momen merayakan kemerdekaan juga merupakan waktu yang tepat untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa. Membaca buku, menonton film dokumenter, atau mendengarkan cerita dari orang-orang yang masih hidup pada masa penjajahan dapat menambah wawasan tentang perjuangan bangsa. Mengajarkan anak-anak tentang makna kemerdekaan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah salah satu bentuk homage kepada para pahlawan.

8. Mengadakan Pertunjukan Seni dan Budaya

Merayakan HUT ke-79 bisa juga dilakukan dengan menampilkan pertunjukan seni dan budaya. Masyarakat bisa mengadakan festival seni, lomba tari tradisional, atau pertunjukan musik yang mengangkat tema kebangsaan. Kegiatan ini tidak hanya menghibur tetapi juga melestarikan kebudayaan lokal yang kaya.

Kesimpulan

HUT ke-79 Republik Indonesia adalah kesempatan untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang kreatif dan penuh makna. Dari upacara resmi hingga kegiatan sosial, setiap momen perayaan dapat menjadi wadah untuk memperkuat rasa kebersamaan dan nasionalisme. Mari kita sambut hari istimewa ini dengan penuh semangat, menumbuhkan cinta tanah air, dan menghargai perjalanan panjang bangsa ini menuju kemerdekaan. Merah Putih, selamanya!


Selasa, 30 Juli 2024

Buku PAI kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka, dan Materi

Buku PAI kelas 6 Kurikulum Merdeka, materi, dan link PDF diperlukan guru dan peserta didik dalam melakukan proses belajar-mengajar.

Salah satu mata pelajaran yang disediakan Perangkat Ajarnya oleh Kemendikbud adalah Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2022) untuk Kelas 6 SD/MI yang ditulis Nazirwan dan Kholili Abdullah.

Buku tersebut berisi 10 bab dengan rincian materi PAI Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka sebagai berikut:

Bab 1 Belajar Al-Qur'an dan Hadis

  • Membaca QS Ad-Duha
  • Menulis QS Ad-Duha
  • Pesan Pokok QS Ad-Duha
  • Menghafal QS Ad-Duha

Bab 2 Allah Swt. Maha Segalanya

  • Makna al-Gaffar, al-'Afuw, al-Wahid, dan al-Samad
  • Cara Allah Mengampuni Kesalahan Manusia
  • Syarat Untuk Mendapatkan Ampunan Allah Swt

Bab 3 Hidup Damai dengan Saling Memaafkan

  • Pengertian Maaf dan Memaafkan
  • Pentingnya Menyatakan Penyesalan

Bab 4 Hukum Halal dan HaramDefinisi Halal dan Haram

  • Dasar Hukum Halal dan Haram
  • Sebab-Sebab Halal dan Haram
  • Penerapan Hukum Halal dan Haram

Bab 5 Jasa Khulafaurrasyidin untuk Dunia

  • Abu Bakar al-Siddiq
  • Umar bin Khattab

Bab 6 Mengaji Al-Qur'an dan Surah Al-A'la

  • Membaca QS Al-A'la
  • Menulis QS Al-A'la
  • Pesan Pokok QS Al-A'la
  • Menghafal QS Al-A'la

Bab 7 Indahnya Ketetapan Allah

  • Makna Beriman Kepada Qada dan Qadar
  • Sikap Terhadap Takdir Allah Swt
  • Hikmah Beriman Kepada Takdir

Bab 8 Peduli Lingkungan

  • Konsep Lingkungan
  • Manfaat Kepedulian terhadap Lingkungan
  • Sikap Peduli terhadap Lingkungan

Bab 9 Mengamalkan Puasa Sunah

  • Makna Puasa Sunah
  • Jenis Puasa Sunah dan Waktu Pelaksanaanya
  • Ketentuan Puasa Sunah
  • Hikmah dan Keutamaan Puasa Sunah

Bab 10 Meneladani Jasa Khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib

  • Jasa-jasa Khalifah Usman bin Affan
  • Jasa-jasa Khalifah Ali bin Abi Thalib

Buku PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka untuk pegangan guru dan peserta didik dari Kemendikbud tersedia dalam bentuk PDF. Berikut ini link untuk mengunduh Buku PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka:

LINK DONWLOAD BUKU PAI KELAS 6 SD KUMER

Selasa, 16 Juli 2024

Peraturan kelas untuk siswa disekolah

 Peraturan kelas untuk siswa disekolah

Peraturan sekolah atau kelas adalah serangkaian aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh pihak sekolah atau guru untuk mengatur perilaku dan kegiatan siswa selama berada di lingkungan sekolah atau kelas Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menciptakan suasana belajar yang aman, tertib, dan kondusif, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif .

Peraturan sekolah atau kelas biasanya mencakup hal-hal seperti:

  1. Kedisiplinan: Aturan tentang waktu kedatangan, penggunaan seragam, dan kehadiran dalam kelas

  2. Kebersihan dan Kerapihan: Mengatur tentang menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan kelas serta kerapihan diri sendiri

  3. Perilaku: Pedoman tentang bagaimana siswa harus bersikap terhadap guru, staf, dan teman sekelas, termasuk larangan terhadap kekerasan fisik maupun verbal

  4. Kegiatan Belajar Mengajar: Aturan tentang membawa buku dan alat tulis, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar

  5. Penggunaan Fasilitas: Mengatur tentang penggunaan fasilitas sekolah seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat-alat elektronik


Dengan adanya peraturan ini, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih teratur dan disiplin, serta mampu menghargai hak dan kewajiban mereka sebagai anggota komunitas sekolah

Tujuan Peraturan Sekolah atau Kelas

  1. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif:

    • Dengan adanya peraturan, lingkungan belajar menjadi lebih teratur dan fokus, memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih efektif tanpa gangguan.

  2. Menanamkan Nilai Kedisiplinan:

    • Peraturan membantu siswa belajar untuk menghargai waktu, tanggung jawab, dan kedisiplinan, yang penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

  3. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan:

    • Beberapa peraturan dirancang untuk menjaga keselamatan siswa, seperti larangan membawa benda tajam atau berbahaya dan peraturan tentang kebersihan untuk mencegah penyakit.

  4. Mendorong Sikap Saling Menghormati:

    • Aturan perilaku membantu mencegah bullying, kekerasan, dan perilaku tidak sopan, sehingga menciptakan lingkungan yang menghargai setiap individu.

  5. Memastikan Keadilan dan Kesetaraan:

    • Dengan adanya aturan yang jelas, semua siswa diperlakukan sama tanpa diskriminasi, memastikan bahwa semua memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Berikut adalah kesepakatan peraturan untuk siswa di kelas:

  1. Datang tepat waktu sebelum bel masuk berbunyi
  2. Menggunakan seragam sekolah sesuai aturan yang berlaku
  3. Membawa buku dan alat tulis yang diperlukan setiap hari
  4. Mendengarkan dan memperhatikan guru saat memberikan pelajaran
  5. Tidak berbicara atau berbisik saat guru sedang mengajar
  6. Mengangkat tangan sebelum berbicara atau bertanya di kelas
  7. Menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat waktu
  8. Tidak menggunakan ponsel atau perangkat elektronik lain tanpa izin
  9. Tidak makan atau minum di dalam kelas, kecuali diizinkan
  10. Menjaga kebersihan dan kerapihan meja serta lingkungan kelas
  11. Tidak meninggalkan kelas tanpa izin dari guru
  12. Menghormati dan bersikap sopan kepada guru dan teman sekelas
  13. Tidak melakukan kekerasan fisik atau verbal terhadap siapapun
  14. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas dan diskusi kelompok
  15. Tidak merusak fasilitas dan peralatan sekolah
  16. Mematikan atau men-silent ponsel selama jam pelajaran
  17. Melaporkan kepada guru jika ada masalah atau hal yang mencurigakan
  18. Tidak menyontek atau membantu orang lain menyontek saat ujian
  19. Mematuhi instruksi dan arahan dari guru atau petugas sekolah
  20. Menjaga suasana belajar yang kondusif bagi semua siswa

Peraturan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang tertib, aman, dan mendukung proses pembelajaran yang efektif.